Sunday, February 7, 2010

10 Cara Memotivasi Diri Ketika Tertekan

Ketika Anda tertekan lakukanlah hal-hal di bawah ini:

1. Melakukan monolog dengan diri sendiri
Apa itu monolog? Monolog adalah Anda berbicara dengan diri sendiri, baik itu berusara maupun tidak. Berbicara pada diri sendiri sebenarnya terjadi setiap waktu, bahkan ketika Anda tidur, sebenarnya pikiran Anda terus “berbicara” hingga terpaparlah befrbagai mimpi.

Monolog dlm batin lebih sering terjadi sewaktu Anda berhadapan dengan masalah ketika sendirian. Pada saat itulah diri Anda sendiri melahirkan berbagai saran tanpa Anda ketahui sebabnya. Sebagian orang menyebutnya sbg suara hati. Dari sinilah tak jarang suatu tindakan diambil.

Tetapi, melakukan monolog juga harus yang positif, mis: Anda melakukan monolong dengan kata-kata: “Huh, sakitnya hati saya ini. Apa yang harus saya lakukan? Tampaknya sudah waktunya saya unjuk kekuatan. Kalau tidak dia akan terus menyangka saya takut.”

Untuk hal yang sama, Anda juga dapat melakukan monolong: “Huh, sakitnya hati saya. Saya hrs tunjukkan kemampuan dan prestasi saya biar tidak diremehkan lagi.”
Bukankah cara yang terkhir lebih baik?

Kesimpulannya: senantiasa positifkan monolog yang Anda lakukan, jika yang negatif juga datang, dampingi juga dengan yang positif.

2. Perbaiki atau perbaharui penampilan diri.
Mulailah dengan melakukan sedikit perubahan. Kalau selama ini Anda tidak mempermasalahkan apakah pakaian yang Anda pakai digosok dengan rapi atau tidak, cobalah untuk kali ini gosoklah sampai licin.
Jangan terlalu pendiam, juga jangan terlalu heboh. Bersikaplah wajar2 saja dan berilah komentar ringan bila ada orang meminta pendapat dan diam ketika orang berbicara berkobar-kobar mengenai hal yang sensitif seperti, suku, agama, ras dan antar golongan.

3. Lakukan olah raga ringan.
Tubuh yang lunglai dan lamban dapat dipulihkan dengan melakukan sedikit gerakan tubuh. Lakukan olah otak juga dengan membaca, isi teka-teki silang, atau mencoba sesuatu yang menantang atau yang baru.

4. Senyum
Seorang filsuf pernah berkata bahwa sebuah senyuman yang tulus dapat membuat suasana hati lebih baik.

5. Tidurlah yang mencukupi.
Marah2, gelisah maupun merasa serba salah kadang2 bisa juga disebabkan oleh keletihan akibat kurang tidur atau tidak mendapat istirahat yang cukup. Beristirahatlah sejenak, bila perlu tidurlah.

6. Cari seseorang untuk berbagi atau diajak curhat.
Cari lah sahabat yang baik, berbudi dan beriman, karena selain ciri-ciri yang ada pada dirinya adalah cerminan kepribadian Anda, juga dapat senantiasa berdiri di sisi Anda dengan nasehat-nasehatnya yang kemungkinan besar membantu.

7. Curahkan di atas kertas.
Tulis atau curahkan semua yang membebani pikiran Anda ke ataas kertaas. Curahkan semuanya apa saja tanpa ragu. Lalu bakar dan kalau ada selokan atau sungai hanyutkanlah. Bisa Anda bayangkan leganya?

8. Tetapkan dalam hati bahwa Anda bisa menerima perubahan, dan bersedia untuk berubah.
Dunia senantiasa berubah, ilmu pengetahuan slalu bertambah. Orang yang tidak peduli dengan perkembangan baru akan tertinggal dan tergilas. Apa yang kita lakukan hari ini sudah tentu tidak sama caranya dengan lima atau sepuluh tahun lalu, walaupun hasilnya mungkin sama. Maka jangan ragu2 untuk melakukan perubahan.
Teguhkan hati, kukuhkan tekad dan mantapkan langkah tanpa menoleh ke belakang lagi. Tanpa perlu banyak mengandai-andai lagi. Lakukan perubahan sepenuh hati dan Anda akan melihat hasilnya nanti. Kesuksesan selalu berkaitan dengan kesungguhan, dan kesungguhan selalu berawal dari tekad kuat. Dan ingat, semua ini hanya akan terjadi jika Anda benar2 bersedia untuk melakukan perubahan.

9. Cari dan temukan hobi baru.

Percaya atau tidak, semua hobi kita suatu saat akan samapi ke penghujungnya. Dengan kata lain, setiap kegemaran kita ada batas hayatnya. Kalau ketika kecil kita suka main kelereng, mungkin sekarang tidak lagi. Mungkin ketika SMA, kita suka memanjat gunung, sekarang mungkin hanya sekali-sekali. Mungkin sewaktu remaja kita suka gonta-ganti pacar, kemungkinan besar sekarang sudah tidak lagi, dan sebagai gantinya lebih berkonsentrasi pada keluarga dan karir.
Tidak ada yang abadi, kecuali Tuhan dan perubahan itu sendiri. Semua yang ada dalam hidup kita ini ada batas jangka waktunya. Begitu juga dengan hobi, maka ketika Anda mulai merasakan hidup ini mulai jenuh, mulailah cari hal2 yang baru, yang dapat menjadi hobi Anda.

10. Mengingat Sang Pencipta
Terakhir, dalam usaha mencapai ketenangan, mengurangi atau bahkan menghilangkan tekanan dan kembali pada pikiran yang benar adalah dengan mengingat akan Tuhan. Sebagai manusia yang jauh dari sempurna kita harus sadar masalah hati tidak dapat diselesaikan bersumber dari lemahnya penghayatan agama.
Dipetik dari: http://www.kompasiana.com